Senin, 25 Juli 2011

asam dan basa


Resume Acids and Bases

·                CIRI – CIRI ASAM
1.      Rasanya asam
2.      Dapat memerahkan lakmus biru
3.      Bersifat korosif artinya dapat menyebabkan karat pada logam
4.      Menghantarkan arus listrik
5.      Bereaksi dengan logam menghasilkan gas Hidrogen
6.      Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air.
7.      pH < 7
·                CIRI – CIRI BASA
1.      Rasanya pahit
2.      Dapat membirukan lakmus merah
3.      Bersifat kaustik
4.      Terasa licin di kulit
5.      Menghantarkan arus listrik
6.      Apabila dilarutkan dalam air zat tersebut akan akan menghasilkan ion OH-
7.      Menetralkan sifat asam
8.      Bersifat elektrolit.
9.      pH > 7
·              TEORI – TEORI ASAM dan BASA
©             Teori Arrhenius
ASAM                   >>        senyawa yang melepaskan H+ dalam air.     
asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. dengan kata lain, pembawa sifat asam adalah ion H+. dan dirumuskan dengan
HxZ(aq)---------»xH+(aq) + Zx-(aq)
Contoh :
                        HCl       -----u                         H+ + Cl-
                        HNO3      -----u             H+ + NO3-
                       


BASA                    >>        senyawa yang melepaskan OH- dalam air.
basa adalah zat yang dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH-). dengan kata lain, pembawa sifat basa adalah (OH-). dan dirumuskan dengan

M(OH)x(aq)---------»Mx+(aq) + xOH-(aq)

Contoh :
NaOH    -----u                         Na+ + OH-
NH4OH   -----u            NH4+ + OH-
Namun teori Arrhenius ini hanya berlaku untuk larutan dalam air saja.

©             Teori Bronsted – Lowry
Asam        :           senyawa yg dapat memberikan proton ( H+ ) / donor proton.
Basa         :           senyawa yg dapat menerima proton (H+) / akseptor proton.
Pada Teori Bronsted – Lowry reaksi dapat terjadi dengan pelarut air ataupun tanpa pelarut air.  Air dapat bersifat asam atau basa, oleh karena itu air bersifat à Amfoter.

Reaksi dengan Pelarut Air
HCl(g) + H2O(aq)   à  H3O+(aq)  + Cl-(aq)
Asam       Basa
NH4OH(g) + H2O(aq)  àNH4OH2+(aq) + OH-(aq)
Basa            Asam
Reaksi tanpa Pelarut Air
HCl(g) +  NH3(g)  à NH4+ + Cl-  à NH4Cl(s)
Asam     Basa

©             Teori Lewis
Ada beberapa reaksi yang tidak dapat dijelaskan dengan kedua teori sebelumnya.
Asam        : Senyawa yang dapat menerima pasangan elektron à BF3
Basa         : Senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron à NH3


·                KESETIMBANGAN ASAM dan BASA
u  Kesetimbangan Asam
1.      Asam Monoprotik = Asam yang menghasilkan satu ion H+
HA « H+ + A-
Maka K (Kesetimbangan) untuk asam (Ka) adalah
Ka           = [H+] [A-]                    Ka = Konstanta Kesetimbangan asam
                    [HA]
[H+]  =  [A-]  à dianggap x
Maka     Ka        = [x] [x]  
                                [HA]
               Ka        = [x2]
                              [HA]
               [x2]       = Ka . [HA]

2.      Asam Diprotik = menghasilkan dua ion H+
H2A « 2H+ + A-2
Maka K (Kesetimbangan) untuk asamnya (Ka) adalah
Ka           = [H+]2 [A-2]                  Ka = Konstanta Kesetimbangan asam
                    [H2A]

3.      Asam Polyprotik = menghasilkan sejumlah X ion H+
HxA « xH+ + A-x
Maka K (Kesetimbangan) untuk asamnya (Ka) adalah
Ka           = [H+]x [A-x]                  Ka = Konstanta Kesetimbangan asam
                    [HxA]


u  Kesteimbangan Basa
1.      Basa Monoprotik = Basa yang menghasilkan satu ion OH-
BOH « B+ + OH-
Maka K (Kesetimbangan) untuk basa (Kb) adalah
Kb           = [B+] [OH-]                  Kb = Konstanta Kesetimbangan basa
                    [BOH]
2.      Basa Diprotik = menghasilkan dua ion OH-
B2OH « 2B+ + OH-2
Maka K (Kesetimbangan) untuk asamnya (Kb) adalah
Kb           = [B+]2 [OH-2]               Kb = Konstanta Kesetimbangan basa
                    [B2OH]

3.      Basa Polyprotik= menghasilkan sejumlah X ion OH-
BxOH « xB+ + OH-x
Maka K (Kesetimbangan) untuk asamnya (Ka) adalah
Kb           = [B+]x [OH-x]                Kb = Konstanta Kesetimbangan basa
                    [BxOH]
NB : Kesetimbangan hanya berlaku untuk Asam dan Basa LEMAH, karena si Asam dan Basa Kuat tidak ada Ka / Kb (Konstanta Keseimbangan)

·                INDIKATOR ASAM BASA
Asam dan basa dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam basa, yaitu zat-zat warna yang memberikan warna berbeda dalam lingkungan asam dan basa.
Contoh : Kertas lakmus, fenolftalein, dan berbagai ekstrat bunga, Metil jingga, BTB.
u  Indikator alami (terbuat dari zat warna alami tumbuhah)
Indikator alami hanya bisa menunjukkan apakah zat tersebut bersifat asam atau basa, tetapi tidak dapat menunjukan nilai pH-nya. Contohnya kayak Ekstrak bunga mawar. Ekstrak kembang sepatu. Ekstrak kunyit. Ekstrak temulawak. Ekstrak wortel. Ekstrak kol (kubis) merah. Tanaman Hydrangea
u  Kertas lakmus
Indikator lakmus tidak dapat menunjukkan nilai pH, tetapi hanya mengidentlfikasikan apakah suatu zat bersifat basa atau asam. Jika lakmus berwarna merah berarti zat bersifat asam dan jika lakmus berwarna biru berarti lakmus bersifat basa
u  Indikator sintesis, yang memiliki kisaran nilai pH adalah:
Nama indicator
                       trayek pH        Perubahan warna
1. fenolftalein (pp)
                    8,3-10              tak berwarna-merah muda
2. Metil orange(Mo)
                 3,2-4,4             Merah-kuning
3. Metil merah (Mm) 
               4,8-6,0             Merah-kuning
4. Bromtimol biru (B
tb)             6,0-7,6             Kuning-biru
5. Metil biru (Mb)
                     10,6-13,4         Biru-ungu
u  Indikator universal

·                Ph (DERAJAT KEASAMAN)
Derajat keasaman suatu larutan tergantung pada konsentrasi ion H+ dan dinyatakan dengan skala pH.
pH          = - log [H+]
pOH       = - log [OH-]
pKw        = pH + pOH = 14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar